Oleh : H. Ridho Fauzi, Lc
Editor : Dr. Zawil Huda, SH, MA
WAJIB TAHU !! BAGI CALON JEMAAH HAJI & UMRAH TTG CARA MENGGUNAKAN FASILITAS PESAWAT.
PART : 2 / 7
Mengingat bahwa banyak keluhan dari kru maskapai (pramugari/a) yang di tumpangi CALON Jemaah Haji & Umrah adalah hal yang kita anggap sepela tapi penting. PERTAMA keluhan mereka seputar tentang penggunaan toilet di dalam maskapai jika ini tidak di perhatikan bisa berakibat fatal pada penumpang lain dan menimbulkan efek samping fill bau bisa di rasakan se isi pesawat, agar tujuan baik kita tidak ternodai dengan aturan main yang tidak pas maka menurut kami perlu untuk di bahas, mungkin sebahagian di antara kita baru pertama kali naik pesawat Mudah-mudahan tips berikut ini berguna dan sebagai gambaran singkat tentang penggunaan fasilitas pesawat.
1. Masuk ke Pesawat
Bagi para calon jamaah Haji & umrah setelah masuk kedalam bandara secara bersamaan dan melalui proses chek-in, menimbang barang bawaan yang akan di masukkan ke dalam bagasi, maka sambil menunggu boarding pass ada baiknya perbanyaklah berzikir, tasbih, tahlil dan tahmid mengingat Allah SWT.
Perhatikanlah Aba-aba dari Pembimbing (Tour Leader/Muthawwif) yang di tunjuk oleh pihak Travel untuk membawa para Jamaah hingga proses ibadah umrah selesai, dan yang paling penting usahakan jangan sampai jamaah terlalu jauh berpisah dari rombongan, sebaiknya ikutlah rombongan agar tidak ketinggalan dan kehilangan teman keluarga yang ikut bersama. Ini penting untuk memperkuat persatuan dan saling membantu satu sama lain baik dalam perjalanan maupun ketika berada di tanah Haram nantinya.
2. Do’a Safar
Selanjutnya, proses Imigrasi dan masuk ke ruang tunggu. Selang beberapa saat kemudian masuk kedalam pesawat. Duduklah sesuai dengan no.seat yang telah tercantum didalam tiket anda.
Ingat bahwa orang yang sedang bersafar/ perjalanan doanya maqbul dan di ijabah Allah SWT. Safar (perjalanan jauh) adalah suatu hal yang menyulitkan. Namun di saat sulit semacam itu, Allah memberikan kita kesempatan untuk banyak berdo’a dan di situlah waktu mustajab, mudah dikabulkan do’a.
Tiga waktu diijabahi (dikabulkan) do’a yang tidak diragukan lagi yaitu: (1) do’a orang yang terzholimi, (2) do’a seorang musafir, (3) do’a orang tua pada anaknya.” al hadist (HR. Ahmad 12/479 no. 7510)
Mulailah dengan membaca doa safar bahwa sebentar lagi kita akan tinggal landas menuju Saudi Arabia. Berikut doanya:
بِسْمِ اللَّهِ مَجْرَاهَا وَمُرْسَاهَا إِنَّ رَبِّي لَغَفُورٌ رَحِيمٌ وَمَا قَدَرُوا اللَّهَ حَقَّ قَدْرِهِ
Bismillaahi majreehaa wa mursaahaa, inna rabbii laghafuurur-rahiim. Wa maa qadarullaaha haqqa qadrih.
Artinya : “Dengan menyebut nama Allah pada waktu berlayar dan berlabuhnya. Sesungguhnya Tuhanku benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Q.S.Hud [11] ayat 41). “Dan mereka tidak menghormati Allah dengan penghormatan yang semestinya.” (Q.S. Al-An’am [6] ayat 91).
Kemudian membaca:
اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، {سُبْحَانَ الَّذِيْ سَخَّرَ لَنَا هَذَا وَمَا كُنَّا لَهُ مُقْرِنِيْنَ. وَإِنَّا إِلَى رَبِّنَا لَمُنْقَلِبُوْنَ} اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ فِيْ سَفَرِنَا هَذَا الْبِرَّ وَالتَّقْوَى، وَمِنَ الْعَمَلِ مَا تَرْضَى، اللَّهُمَّ هَوِّنْ عَلَيْنَا سَفَرَنَا هَذَا وَاطْوِ عَنَّا بُعْدَهُ، اللَّهُمَّ أَنْتَ الصَّاحِبُ فِي السَّفَرِ وَالْخَلِيْفَةُ فِي اْلأَهْلِ، اللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ وَعْثَاءِ السَّفَرِ وَكَآبَةِ الْمَنْظَرِ وَسُوْءِ الْمُنْقَلَبِ فِي الْمَالِ وَاْلأَهْلِ. وَإِذَا رَجَعَ قَالَهُنَّ وَزَادَ فِيْهِنَّ: آيِبُوْنَ تَائِبُوْنَ عَابِدُوْنَ لِرَبِّنَا حَامِدُوْنَ.
Allahu Akbar, Allahu Akbar. Allahu Akbar. Subhaana l-ladzii sakhkhara lanaa haadzaa wa maa kunnaa lahuu muqriniin, wa innaa ilaa robbinaa lamunqolibuun. Allahumma inaa nas'aluka fii safarinaa hadzaa l-birra wat-taqwaa wa minal-'amali maa tardhaa. Allahumma hawwin 'alainaa safaranaa haadzaa wathwi 'annaa bu'dahu. Allahumma antash-shohibu fis-safari, wal-kholiifatu fil-ahli. Allhumma innaa na'uudzu bika min wa'tsaais-safari, wa ka-aabatil-manzhari, wa suu-il-munqolabi fil-maali wal-ahli wal-waladi.
Artinya: “Allah Maha Besar (3x). Maha Suci Tuhan yang menundukkan kendaraan ini untuk kami, sedang sebelumnya kami tidak mampu. Dan sesungguhnya kami akan kembali kepada Tuhan kami (di hari Kiamat). Ya Allah! Sesungguhnya kami memohon kebaikan dan taqwa dalam bepergian ini, kami mohon perbuatan yang meridhakanMu. Ya Allah! Permudahlah perjalanan kami ini, dan dekatkan jaraknya bagi kami. Ya Allah! Engkaulah teman dalam bepergian dan yang mengurusi keluarga(ku). Ya Allah! Sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kelelahan dalam bepergian, pemandangan yang menyedihkan dan perubahan yang jelek dalam harta dan keluarga.”
Apabila kembali, doa di atas dibaca, dan ditambah: “Kami kembali dengan bertaubat, tetap beribadah dan selalu memuji kepada Tuhan kami.” [2]
———————————
[2] (HR. Muslim no. 1342. Lihat Kitabul Hajji Bab Ma Yaquulu Idza Rakiba ilaa Safaril Hajji wa ghairihi/Kitab Haji, Bab Apa yang diucapkan apabila berkendaraan ketika perjalanan haji atau yang selainnya dari Shahabat Ibnu Umar, Tirmidzi no. 3444, Abu Dawud no. 2599, Ahmad II/144 dan 150, an-Nasaa-i dalam Amalul Yaum wal Lailah no. 548)
Jika niat kepergian Anda adalah untuk sebuah kebaikan, maka kabar gembira untuk Anda dengan sabda Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa sallam:
يَقُولُ اللَّهُ إِذَا أَرَادَ عَبْدِي أَنْ يَعْمَلَ سَيِّئَةً فَلَا تَكْتُبُوهَا عَلَيْهِ حَتَّى يَعْمَلَهَا فَإِنْ عَمِلَهَا فَاكْتُبُوهَا بِمِثْلِهَا وَإِنْ تَرَكَهَا مِنْ أَجْلِي فَاكْتُبُوهَا لَهُ حَسَنَةً وَإِذَا أَرَادَ أَنْ يَعْمَلَ حَسَنَةً فَلَمْ يَعْمَلْهَا فَاكْتُبُوهَا لَهُ حَسَنَةً فَإِنْ عَمِلَهَا فَاكْتُبُوهَا لَهُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعِ مِائَةِ ضِعْفٍ
Artinya: “Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: ‘Bila hamba-Ku bertekad melakukan suatu amal kebajikan lalu dia tidak mengamalkannya, Aku tulis baginya satu kebaikan. Bila dia melakukannya Aku tulis baginya 10 kebaikan, hingga 700 kali lipat. Dan bila dia bertekad melakukan suatu keburukan lalu dia tidak mengamalkannya, tidak Aku tulis (keburukan) atasnya. Bila dia melakukannya, Aku tulis baginya satu keburukan.”(HR. Bukhari).
Namun, jika yang Anda niatkan bukan kebaikan maka hendaknya Anda berhati-hati dan waspada, karena ketahuilah, kepergian (safar) Anda adalah tercela dan dilarang.
3. Cara Menggunakan Toilet Pesawat
Sembari membaca doa dan pesawat mulai bergerak untuk melakukan take-off maka ikutilah aba-aba dari Pramugara/I dalam menggunakan sabuk pengaman savety lainnya dan bagi para jamaah yang pertama kali naik pesawat tunggu sampai pesawat memang sudah berada di atas awan dan tanda lampu pemakaian sabuk pengaman menyala, Anda diperbolehkan memakai Toilet yang ada di dalam pesawat sesuka hati, kapan saja selagi keadaan pesawat dalam keadaan stabil di atas awan. Buang air besar, kecil silahkan dan usahakan di dalam toilet jangan terlalu banyak air yang berceceran dan siram klosed ketika sudah selesai buang hajatnya, dan buanglah sampah pada tempatnya.
4. Cara bertayammum di dalam Pesawat
Tayammum secara etimologis mempunyai arti bahwa menghendaki, sedangkan menurut estimologis tayammum mempunyai arti bahwa perbuatan dalam bersuci sebagai pengganti dari wudhu,mandi, dan menambal segala yang berkaitan dengan wudhu atau mandi dengan cara mengusap debu kepada wajah dan kedua telapak tangan dengan segala syarat yang telah ditentukan.
Tayamum adalah pengganti wudhu atau mandi wajib yang tadinya seharusnya menggunakan air bersih digantikan dengan menggunakan tanah atau debu yang bersih. Sebagai rukhshoh (keringanan) untuk orang zang tidak dapat memakai air karena beberapa halangan ( udzur ),pertama udzur karena sakit, kalau ia memakai air bertambah sakitnya atau lambat sembuhnya, menurut keterangan dokter atau ahli pengobatan yang telah berpengalaman tentang penyakit serupa. Kedua, karena dalam perjalanan, ketiga, karena tidak ada air. Firman Allah SWT:
وإن كنتم مرضي اوعلي سفراوجاءاحدمنكم من الغائط اولمستم النساءفلم
تجدواماءفتيممواصعيداطيبافامسحوابوجوهكم وايديكم منه (المائدة)
Artinya: “dan apabila kamu dalam keadaan sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air, atau bersetubuh dengan perempuan, jika kamu tidak mendapat air, maka hendaklah kamu tayamum dengan tanah yang suci. Kaifiatnya sapulah mukamu dan kedua tanganmu dengan tanah tersebut.” (Al- Maidah : 6).
Tayammum sebenarnya sangat mudah sebagaimana yang diajarkan Rasulullah SAW, Cara bertayammum di dalam Pesawat:
1. Niat, boleh dilakukan didalam hati, di lafazdkan boleh menggunakan bahasa arab atau bahasa yang Anda mengerti intinya Anda sengaja melakukan Tayammum ini untuk melaksanakan sholat fardhu karena Allah Ta'ala, dan disunnahkan untuk membaca Basmallah sebelumnya.
2. lalu menepukkan kedua tapak tangan ke tanah yang suci dari najis.
3. Lalu Anda tepuk-tepuk dengan kedua telapak tangan untuk menipiskan debu yang menempel ditelapak tangan,
4. setelah itu diusapkan ke wajah dan kedua tangan sampai batas pergelangan .
5. Selesailah rangkaian tayammum.
5. Cara Shalat di dalam Pesawat
Shalat di dalam pesawat dapat dilaksanakan dengan cara Jama’ dan Qashar. Shalat ini merupakan (rukhshah) keringanan yang diberikan Tuhan bagi hambanya. Jama’ artinya mengumpulkan, yaitu mengumpulkan dua shalat wajib yang dikerjakan dalam satu waktu secara bersamaan. Shalat yang dapat dijama’ adalah Zhuhur dengan Ashar, Maghrib dengan Isya, sedangkan shalat Subuh tidak bisa di jama’.
Kemudian Shalat Qashar, Qashar artinya memendekkan shalat yang empat raka’at menjadi dua raka’at Zhuhur, Ashar dan Isya Shalat Jama’ Qashar adalah dua shalat wajib dikerjakan bersamaan dengan memendekkan raka’at shalat yang empat raka’at menjadi dua raka’at. Zhuhur dengan Ashar, Maghrib dengan Isya.
Jama’ Taqdim yaitu mengumpulkan dua shalat yang dilaksanakan pada waktu shalat yang pertama, seperti shalat Zhuhur dengan shalat Ashar dikerjakan pada waktu shalat Zhuhur dan shalat Maghrib dengan shalat Isya dikerjakan pada waktu shalat Maghrib.
Jama’ Ta’khir yaitu mengumpulkan dua shalat yang dilaksanakan pada waktu shalat yang belakangan, seperti shalat Zhuhur dengan shalat Ashar dikerjakan pada waktu shalat Ashar dan shalat Maghrib dengan shalat Isya dikerjakan pada waktu shalat Isya.
Jika jama’ qashar Zhuhur dan Ashar maka dimulai dengan shalat Zhuhur lebih dulu kemudian shalat Ashar danapabila jama’ qashar Maghrib dan Isya maka yang didahulukan adalah shalat Maghrib baru shalat Isya.
Dasar Hukum shalat Qasar terdapat dalam Firman Allah SWT dalam surah An-Nisa’:
وَإِذَا ضَرَبْتُمْ فِي الْأَرْضِ فَلَيْسَ عَلَيْكُمْ جُنَاحٌ أَن تَقْصُرُوا مِنَ الصَّلَاةِ إِنْ خِفْتُمْ أَن يَفْتِنَكُمُ الَّذِينَ كَفَرُوا ۚ إِنَّ الْكَافِرِينَ كَانُوا لَكُمْ عَدُوًّا مُّبِينًا (101)
Artinya, “Dan apabila kamu bepergian di muka bumi, maka tidaklah mengapa kamu men-qashar sembahyang(mu), jika kamu takut diserang orang-orang kafir. Sesungguhnya orang-orang kafir itu adalah musuh yang nyata bagimu” (surah An-Nisa ayat 101)
Cara melakukan shalat di dalam pesawat ini dapat dilaksanakan sambil duduk saja di kursi menghadap arah kemana pesawat terbang. Shalat dimulai niat jama’ dengan Takbiratul Ihram, kemudian membaca Surat Al-Fatihah, membaca surat, kemudian ruku (membukuk sedikit), lalu I’tidal, terus sujud dengan membungkukan badan lebih rendah di bandingkan ruku. Kemudian duduk, sujud, dan duduk lagi. Selanjutnya, takbir rakaat ke dua, membaca Surat Al Fatihah, membaca surat, ruku, I’tidal, sujud, duduk, sujud, lalu duduk sambil membaca Tasyahut, kemudian ditutup dengan salam.
Sumber hukum dalam Hadits Anas bin Malik, ia berkata:
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- كَانَ إِذَا سَافَرَ فَأَرَادَ أَنْ يَتَطَوَّعَ اسْتَقْبَلَ بِنَاقَتِهِ الْقِبْلَةَ فَكَبَّرَ ث
Inilah beberapa tips agar selamat dalam ibadah umroh dan haji. []
Makkah, Selasa, 2 Romodhon, 2024
0 comments:
Post a Comment