Nurul Iman direncakakan menjadi mesjid megah dan nyaman serta ramah anak. Agar mesjid ini menjadi pusat kegiatan ummat dalam ibadah dan dalam pencerdasan warga bangsa. Menyongsong Islam emas tahun 2030.
Koto balingka, Kawalbangsa.com ---- Proses pembangunan Mesjid Raya Nurul Iman panggambiran sudah berjalan lebih kurang lebih 5 tahun. Sampai kini terus berkelanjutan begitupula rencananya ke masa depan sampai selesai. Akan dikelola dengan manajemen mesjid modern berbasis pengelolaan mesjid era nabi dan zaman sahabat. Dimana mesjid masa itu bukan hanya tempat ibadah ritual semata. Tapi juga mesjid berfungsi untuk kegiatan sosial, pendidikan, dan kembaga inkubator dalam enginering peradaban negara.
Sehingga nanti pada suatu masa, impian warga ini jadi terwujud rampung, siap dipakai untuk sholat berjamaah bagi masyarakat jorong Pegambiran, kecamatan koto balingka, pasaman barat. Tim media kawal bangsa. Com melihat lokasi mesjid pada rabu (22/05).
Tapi ada ironi lain, yaitu trendnya sekarang orang hanya berlomba membangun fisik mesjid saja, namun mesjid makin sepi dari sholat berjamaah. Mesjid lengang kegiatan. Hal ini mesti jadi fokus pengurus. Bukan cuma tertumpu kepada mencari sumbangan dan lihai cari donatur. Sementara fungsi mesjid yang ideal itu mulai menipis. Pengurus wajib melakukan rekayasa cerdas agar mesjid menjadi makmur dan ramai jamaahnya.
Satu lagi yang memalukan, fenomena pengurus mesjid yang kerahkan warga untuk mintak sumbangan di jalan- jalan. Bahkan di tengah jalan. Itu sangat memalukan.
" Mintak sumbangan mesjid ditengah jalan raya itu adalah penghinaan terhadap mesjid dan islam. Orang akan rendah memandang kepada mesjid. Tidak perlu mewah bangun mesjid. Yang perlu adalah meramaikan mesjid untuk ibadah dan banyakkan kegiatan untuk pertumbuhan pada multi bidang kebangkitan ummat. Di zaman nabi sampai masa pemerintahan khalifah umar bin khottob mesjid nabawi di madinah hanya bertiang batang kurma dan beratapkan anyaman daun kurma saja. Dindingnya hanya sepinggang dari material tumpukan tanah. Tapi mesjidnya makmur jamaah dan penuh kegiatan. Orang bebas tidur dan makan di mesjid. Serta bebas diskusi apapun yang baik di mesjid. Dan siapkan perang juga dari mesjid. Bahkan nabi melakukan pembicaraan politik dan diplomasi bilateral di dalam mesjid. Salah jika haya fokus pada cari uang untuk bangun fisik mesjid. Fungsi mesjid secara luas jarang diketahui pengurus mesjid." Tegas Dr. Zawil Huda, SH, MA, ketua bidang Fatwa, hukum dan HAM MUI Pasaman Barat, dan juga wakil ketua Dewan Mesjid Pasaman barat.
Mesjid ink awalnya dimulai dari dana- dana yang dikumpulkan secara swadaya. Seperti infak anak rantau, infak masyarakat, juga infak dari para muhsinin sebanyak Rp 30 juta rupiah.
Tapi setelah serah terima dengan kepengurusan lama pembagunan mesjid Nurul iman jorong Pegambiran, Donatur janji akan berinfak terus-menerus demi percepatan pembagunan mesjid Nurul iman, agar bisa digunakan masyarakat segera untuk sholat lima waktu dan buat hal-hal lain berkaitan dengan keagamaan serta sosial.
" Dan ada juga infak bapak Amora Lubis, S.Sos yang berjumlah Rp 20 juta rupiah. Infak bapak Defrianto, infak dari ninik mamak Harianda." Terang ketua pengurus pembangunan mesjid, bapak liswan.
Dengan demikian setelah Pergantian Proses Pengurus pembangunan Mesjid Nurul iman jorong Pegambiran terpilih yang diketuai bapak Alamsyah tahun 2023-2024, Infak yang dikumpulkan swadaya masyarakat jorong pegambiran dan infak anak rantau jorong Pegambiran terus saja bertambah. Seperti material pasir, batu sprit dan lainnya.
" Proses pembangunan mesjid Nurul iman berkelanjutan. Total biaya kurang lebih 400 juta rupiah. Atas support bapak Yasid dan anak rantau dan tokoh- tokoh Masyarakat jorong Pegambiran supaya ditargetkan dalam berapa bulan ini seluruh masyarakat sudah bisa melaksanakan sholat berjamaah." Pungkas ketua pembagunan mesjid Nurul iman, bapak Alamsyah.
Jadi kita berharap ada kolabarosasi antar tokoh masyarakat, jorong, anak rantau dan simpatisan, serta pemuda dan imam khatib, untuk bahu membahu dalam pembangunan mesjid nurul iman.
Mari kita sama- sama kita menyumbangkan pikiran, tenaga dan bentuk uang agar tercapai cita cita kita bersama mewujudkan mesjid Nurul iman yang refresentatif.
Seperti istilah mandahiling : " Rap tu toru, rap tu ginjat. Songon lampak nipisang marsitungkol - tungkolan." Kata ketua pemuda M. Hidayat, S.Pd. []
By, Anhar
0 comments:
Post a Comment