Warga : "kalau kita dengar rekamannya itu memang sungguh kasar, kotor, arogan, congkak, intimidatif, egois."
Warga : "jaga lidahmu. Jangan sombong. Masa menjabat itu hanya sementara. Mulutmu manis orang suka. Mulutmu kotor orang benci. Dan ingat selalu bahwa mulutmu gambaran dari hatimu. Mulutmu harimaumu. Bisa menerkam kepalamu. Coba, sudah naik ke ranah hukum kan ? Setiap orang akan sama di mata hukum. Sambo saja tidak kebal hukum."
Ujung gading pasbar, kawalbangsa. Com---
Terkait kasus dugaan oknum "Bacaruik caruik " yang diduga dilakukan oleh oknum camat lembah melintang pasbar yang viral beberapa minggu kemaren,
karena diduga oknum itu mengatakan kalimat "anjing" kepada warganya bernama inisial DI, pada waktu rapat resmi di aula kantor camat di ujung gading.
Setelah korban melapor ke polres pasbar secara resmi, maka sudah ada beberapa saksi yang telah diperiksa dan memberikan keterangannya di ruang pidum polres pasbar. Terakhir saksi kelima diperiksa dan dan dimintai keterangannya oleh penyidik di ruang pidum polres pasbar pada hari kamis siang (20/06).
Acara rapat pada waktu peristiwa. Tapi bapak kapolseknya diakui peserta rapat memang sangat netral waktu itu dan profesional.
" Saksi- saksi sudah cukup. Giliran terlapor lagi yang akan diperiksa. " Kata penyidik.
" Benar pak. Saya memberikan keterangan sesuai dengan apa yang saya lihat, saya dengar dan yang saya rasakan langsung pada saat kejadian. Setiap warga negara wajib bersaksi untuk penegakan hukum. Saya juga termasuk orang yang sangat terkejut saat kejadian itu. Karena kenapa ada oknum camat yang bermulut comberan begitu. Ini pantangan bagi pejabat di seluruh dunia. Semoga camat begini ditukar segera. Karena sakiti korban dan sakiti kami ribuan warga koto sawah. Dan oknum ini juga diduga sukses rusak citra pemda pasbar. Sebab dia pejabat publik." Kata saksi inisial MGR.
" Saya juga telah diperiksa, dan saya menjelaskan sejujurnya pak. Agar pejabat mulut kotor tidak ada lagi di pasbar ini. Bahkan saya telah berikan rekamannya juga . " Ucap bapak K selaku saksi lainnya dari lima saksi yang ada.
Sementara itu pelapor DI menjelaskan kepada media kawalbangsa. Com bahwa dia akan lanjutkan kasus ini demi hukum dan untuk menjaga marwah pemda pasbar, supaya oknumnya tidak nodai citra pemda. Diharapkan pejabat pemda memiliki etika yang sopan dan tidak sombong serta bisa berkata halus kepada rakyat.
" Jangan sampai citra pemda yang sudah susah payah dibangun oleh bapak bupati agar betul - betul pro warga dan merakyat itu, namun tiba -tiba saja dirusak oleh oknum sombong nyundul Langit seperti pada kasus ini." Ujar DI.
" Rakyat mesti diayomi, dilembuti. Apalagi saat itu temanya kami mintak penyelesaian kasus tronton peron sawit yang resahkan warga koto sawah. Pokok persoalan rapat tentang derita warga di koto sawah. Namun kenapa kami dikasari secara verbal begini. Jelas saya tidak terima itu. " Tegas DI.
" Setelah kami lihat, kami pantau, serta kami analisa, maka oknum camat itu telah berhasil membuat warga ujung gading tidak simpati kepada pemda. Sekarang merebak luas tentang arogansi dan mulut oknum itu ditengah warga kota ujung gading. Waduh, buruk citranya. Ini bisa berdampak luas kepada pilkada ke depan. Jangan sampai terlambat. Pecat oknum itu. Diduga Salah angkat orang ini. Masih banyak sosok calon camat yang layak untuk kota sebesar ujung gading ini. Apalagi sekarang merebak pula isu bahwa diduga oknum camat ini mengintervensi Pj. wali untuk meng- SK - kan jorong-jorong tertentu. Ini bahaya bagi demokrasi di pasbar. Gawat sekali. Jika ini terjadi, maka akan meletus banyak kasus hukum di pasbar. "Sambung beberapa warga dan tokoh-tokoh yang tidak mau disebut namanya.
Praktisi hukum pidana inisial DS mengatakan kalau perkataan bacaruik/kotor dan penghinaan itu ada pidananya dan ada kurungannya juga.
Sampai berita ini diturunkan belum ada konfirmasi dari pihak pemda pasbar. []
By, HS
0 comments:
Post a Comment