Sunday, July 7, 2024

Waduh..!! Oknum Camat Tidak Hadir Untuk Diperiksa Penyidik, Bisa Dipanggil Paksa Oleh Polres Pasbar


Warga : "Jika anda sebagai pejabat negara maka mesti santun kepada warga. Jangan remeh dan sombong. Karena gajah itu bisa tumbang oleh gigitan seekor semut yang kecil."

Ujung Gading Pasbar | kawalbangsa. Com---
Kasus oknum camat lembah melintang, ujung gading, pasaman barat, Sumbar, yang dilaporkan tarkait kasus viral yang telah diduga 'bacauik caruik' kepada warganya, telah nemasuki tahap yang mencemaskan. Kasus tersebut makin berbuntut panjang di ranah hukum. 

Setelah saksi- saksi dan korban telah tuntas diperiksa oleh penyidik polres pasbar, maka kini giliran terlapor yang akan diperiksa. Terkait perkembangan kasus ini telah disampaikan oleh saksi kepada media kawalbangsa. Com, pada ahad  pagi (07/07). 

Surat mintak klarifikasi kepada terlapor telah diberikan polisi kepada terlapor sesuai isi yang termaktub pada surat SP2HP dari kasat reskrim polres pasbar pada tanggal 04/07/2024.

 Namun terlapor Inisial SA tidak hadir. Maka polisi akan  membuat surat kedua. Jika tidak datang juga, maka bisa saja akan dijemput paksa. Karena semua orang sama dimata hukum (equality before the low). 

Dalam Surat sp2hp yang diterima korban AR, terbaca dengan terang benderang disebutkan bahwa akan dilakukan surat kedua. 

" Saya tidak senang atas perlakuan oknum camat ini . Karena saya memang warga miskin dan lemah, maka terpaksa hukumlah yang akan bertindak. Semoga terlapor masuk penjara dan bisa sadar bahwa mulut bukan untuk menyakiti orang. Tapi untuk menyenangkan rakyat. Saya saat itu hadir di aula kantor camat lembah melintang dalam rangka membela warga koto sawah dari kerusakan jalan diduga disebabkan oleh peron- peron nakal. Lalu kenapa saya dikatakan "anjing" ? Rekaman dan saksi ada ini. Sudah di tangan penyidik semua." Kata pelapor. 

" Memang oknum pejabat ini terkenal kasar, sombong, sok- sok. Kami terkejut kenapa diangkat jadi pejabat. Heran kami. Buktinya jadi gaduh kan ? Sedikit - sedikit membanggakan bahwa dirinya seorang ninik mamak. Padahal kami juga punya ninik mamak. Kami juga cucu kemenakan dari seorang ninik mamak. Tapi ninik manak kami sangat rendah hati dan sopan. Oknum ini lupa bahwa ujung hidup ini hanya kembali jadi tanah. Jadi tidak ada yang bisa disombongkan. Mendengar rekaman itu jadi merinding saya. ngeri saya pak. Sangat kasar. Kotor. Tidak tersudu oleh itik pak. Preman saja tidak akan begitu bicaranya. Ini malah pejabat negara. Waduh. Congkak sekali." Tambah warga koto sawah bapak asen. 

" Sudah tidak sanggup dan tidak pandai menyelesaikan masalah kami. Malah oknum ini menghina kami dengan kasar. Kami juga merasa ditekan dan dipojokkan dalam rapat itu. Berat sebelah. Memihak ke peron dia. Kami dukung AR untuk penjarakan oknum C yang sok-sok berkuasa ini. " Timpal warga lainnya marah- marah. 

Seorang tokoh pasbar inisial KD mengatakan bahwa kesopanan di ranah publik wajib dijaga oleh pejabat selaku seorang pamong yang mestinya jadi teladan. Jika tidak sanggup sopan santun maka jangan jadi pejabat negara. 

" Mundur saja pak pejabat. Jika mulutmu kotor dan tidak punya rem. Sebab sangat mengganggu kepada iklim demokrasi di pasbar bila ada perilaku oknum yang bermulut kasar seperti kasus ini." Ujarnya. 

Sampai berita ini dipublis belum ada konfirmasi dari pihak pemda pasbar. []

By, Bakri
Share:

0 comments:

Post a Comment

Post Terbaru

Institute Social Control (ISC) Dukung Penuh DPRD Pasaman Barat untuk Laksanakan Hak Angket

Jika uang negara dicuri pejabat. Maka rakyat mesti bangkit untuk menyikat. Agar para koruptor itu jera dan kualat. Sehingga uang...

Populer Minggu ini

Popular Pos Tahun Ini