Pusat Sejarah Ulama Madina Telah Terwujud
"Jangan sekali kali melupakan sejarah. Karena engkau bisa tercerabut dari akar hidupmu. Lalu musuh akan mudah untuk menukar identitas budayamu. "
( Dawuh sejarawan : Fata Tsana ).
Panyabungan Madina | kawalbangsa. Com---
Impian lama para kaum santri dan pencinta ulama Tapsel Madina Sumut telah mulai terwujud. Upaya mulia ini dibidani dan dirintis oleh tuan guru Nalomok selaku muhibbin sejati Ulama pewaris nabi, murid tuan Abdul kodir jambur dan Sayyid Muhammad Alawi Al maliki.
Museum ini dibuat di eks rumah tuan Syekh Ya'kub al hafiz bin Abdul kodir al Mandily yang terletak di Jalan Syekh Abdul kadir Mandili, Huta siantar, Panyabungan, kabupaten Madina, propinsi Sumatera Utara.
Owner media online kawalbangsa. Com, Dr. Muhammad Zawil Huda, SH, MA, telah mencek langsung dan ikut menikmati wisata ruhani dari warisan nyata tak terhingga peninggalan mutiara manikam para ulama- ulama mandahiling Madina, pada rabu ( 03/07/2024 ).
" Dengan usaha kecil ini kami berharap agar warisan mulia sejarah dan jasa- jasa besar para ulama kita di madina akan tetap terjaga dan abadi. Sehingga tidak terjadi sebuah keterputusan generasi kita terhadap kearipan lokal madina. " Kata Muhammad Yusuf tuan nalomok.
" Kita telah mengumpul bahan bahannya dari berbagai tempat. Namun masih sedikit yang kita dapatkan. Kami sangat menunggu info, data, serta bantuan warga Madina atau siapapun jika ada yang punya sesuatu hal dari bentuk peninggalan ulama kita yang bisa di pajang di museum ini. " Imbuh beliau lagi.
Ternyata museum ini sangat ditunggu -tunggu warga panyabungan. Terbukti selalu saja tiap hari ada yang datang bertamu untuk menapak tilasi peninggalan luhur ulama -ulama besar madina.
" Kami kesini sangat senang. Terasa sekali bahwa tuan tuan syekh ini seakan masih hidup. Hubungan rohani kita dengan mereka terasa jadi makin dekat sekali. Untung ada musium ini. Terima kasih kepada mereka yang terlibat dalam amal jariah mulia ini. " Ucap warga.
Ayah kandung owner kawalbangsa. Com pernah berguru tahfiz kepada tuan syekh yakub almandily pada sekitar Tahun 1960 an. Dimana ibu tuan syekh yakub ini adalah seorang Turki asli.
Di museum ini terpampang jelas poto -poto puluhan ulama mandahilng yang legendaris.
Mulai dari syekh Abdul kodir al mandili yang pernah jadi imam masjidil haram pada masanya dahulu, sampai kepada era kontemporer masa kini yang masih hidup seperti Abuya tuan ibrohim zannun murid kesayangan ulama besar dunia yang bergelar ' al-Muhaddis al- Musnid dunya' syekh Yasin bin isa al Padani.
Bahkan dipajang juga beberapa pakaian pribadi berupa serban, jubah, dan kitab- kitab klasik yang sudah usang milik para tuan syekh tersebut. Diantaranya kitab tulisan tangan pada daun lontar atau kelapa.
Bisa dilihat juga beberapa peninggalan tuan Syekh Mustafa Husein yang jarang dilihat muhibbinnya. Seperti tanda tangan aslinya tuan natobang.
" Sangat unik dan menarik. Menambah banyak ilmu dan pengetahuan penting. Museum ini membuat saya makin cinta kepada ulama pewatis nabi. Bukan ulama penjilat.' tegas seorang pengunjung.
Museum ini masih memulai awal. Baru sekira empat bulan. Tidak memerlukan bantuan dana berbentuk uang dari warga. Karena Alloh maha kaya. Namun hanya butuh kontribusi warga yang mau ikhlas men-suplay hal-hal berupa poto, buku, barang-barang, dan semua sejarah yang terkait dengan ulama ulama madina. []
By, ZH
0 comments:
Post a Comment