Friday, July 5, 2024

Tuan Nalomok, Guru Dan Sosok Pencinta Ulama Turun Temurun Secara Genetik

Tuan Nalomok, sosok pencinta Ulama secara Genetik


Panyabungan, | kawalbangsa.com ---
Nama lengkapnya H. Yusuf bin Amiril bin khalifah Saleh Nasution asal dari Kampung Pagar gunung, kota Nopan. Sebuah kampung puncak yang sejuk dan indah penuh berkah serta misteri. 

Beliau lahir di Huta Holbung tahun 1975 yang lalu. Masih muda dan berada pada usia produktif. Seorang ulama yang super sibuk dalam khidmat islam. Punya seorang istri yang tipe solehah sebagai pendamping setianya dalam suka dan duka. 

Guru mulia ini dikaruniai Alloh tujuh orang anak. Enam orang putra dan satu orang putri bernama Wahidah. 

Jamaah menggelarinya dengan sebutan Tuan Nalomok. Karena beliau seorang ulama yang dermawan dan lapang hati. Murah senyum seperti nabi. Tawadhu' dan penyayang kepada ummat rosululloh. 

Beliau alumni Darul Ikhlas Dalan Lidang, murid kesayangan Ayah Jambur dan  Abuya Ibrahim Zannun yang murid dari muhaddis dunya Syekh Yasin Alpadani. 

Terus beliau lanjut studi islam sampai tammat di ma'had Sholatiyah makkah yang legendaris itu. Dimana dahulu Sholatiyah ini juga sekolahnya syekh mustafa Husein dan tuan Naposo yang seorang guru besar atau grand master pada ponpes besar Mustafawiyah di sumut. 

Sosok Tuan Nalomok terlihat selalu gembira, periang, ramah dan akrab. Menggambarkan akhlak dari para ulama pewaris nabi.

 Penampilannya selalu terlihat rapi namun tetap sederhana. Membuat orang -orang akan cepat suka dan segan. 

Beberapa sumber menyebutkan bahwa di makkah beliau punya seorang guru yang sangat mashur bernama Sayyid Muhammad Alawi al-Maliki. Dimana guru besar ini seorang yang alim, kaya, rapi, dan dermawan, serta penyayang kepada tamu dan murid- muridnya. Konon inilah yang menjadi inspirator yang sangat mempengaruhi guru kita tuan Nalomok ini. 

Konon kabarnya, hampir semua murid Sayyid Muhammad Alawi ini akan jadi guru dan jadi pendiri pondok pesantren serta ekonominya kaya- kaya. Inilah bagian dari karomah Ulama besar level internasional ini. Terlihat juga sebuah bukti lagi pada murid dari Sayyid mulia yang bernama tuan Abdurrozak pendiri Darul Adib di Medan, sumut. 

Inilah sang Guru besar yang jadi inspirator Tuan Nalomok


Kiprahnya untuk ummat ditunjukkan dengan membangun pesantren Yusufiah di kota Sidempuan, sumut. Sekarang santrinya sudah mencapai ribuan orang. 

Ditambah lagi dengan membuka pusat pengajian umum Majlis Taklim Batul Bukhori al-Yusufiah, yang bersifat terbuka untuk siapa saja yang ingin ikut mengkaji islam secara utuh dibolehkan untuk datang. Kajiannya seputar fikih, zikir, tauhid serta tasauf yang murni berdasar nash kuran dan Hadis. 

Tiap hari ahad pagi jamaah membeludak sampai ribuan orang datang untuk mendengarkan dawuh dan ceramah ruhani yang menyentuh dari tuan nalomok. 

Kajian ini beralamat di kampung Longat, Aek godang. Dekat dari kampung Sirambas, Madina, Sumut. 

Majlis Taklim ini berlokasi luas dengan fasilitas yang cukup serta tertata rapi dan bersih. Suasana damai  dan tenang membuat atmosfir jiwa-jiwa jamaah itu makin khidmat dalam menikmati taklim ruhani dari sang guru mulia. 


Ternyata secara genetik tuan nalomok ini terlahir dari keturunan para pencinta ulama. Keluarga para Muhibbin ulama dan Muhibbin tuan-tuan syekh.

 Ayahnya dan kakeknya dahulu adalah orang yang selalu menyambut dan mendukung penuh syekh Mustafa Husein jika berkunjung ke daerahnya. 

Luar biasa. Nikmat mana lagi yang engkau dustakan.

 Tuan nalomok masih punya adik kandung bergelar tuan Naborkat. Keduanya ulama yang aktiv siang malam full berkhidmat untuk ummat. 
Dua saudara kandung yang gigih dalam Dakwah. Bagai musa dan Harun dalam kiprah kenabian. 


Sekarang tuan nalomok dianugerahi Alloh punya dua putra mahkota tammatan ponpes mustafawiyah purba baru. 

Sang putra pewaris ini bernama Jabir bin yusuf dan Yasin bin Yusuf. Masih ada yang sedang nyantri juga di purba baru bernama Muhammad Rodhi bin Yusuf. 


Teringat dengan perkataan ahli hikmah bahwa siapa yang memuliakan ulama, maka keturunannya akan ada yang jadi ulama. 

Hal ini terbukti telah berlaku kepada sosok khalifah Saleh dan bapak Amiril nasution. Terus terjadi pula kepada tuan nalomok dan putra putranya. 

Di akhir zaman, perahu nabi nuh yang bisa menyelamatkan ummat dari banjir fitnah huru hara dunia ialah ikut dan suhbah kepada ulama zurriyah nabi atau kepada ulama lewaros nabi. Tapi mesti sanad ilmunya juga terjaga. Mafina beruntung selalu dikaruniai Ulama dari masa ke masa. []

By, ZH
Share:

0 comments:

Post a Comment

Post Terbaru

Institute Social Control (ISC) Dukung Penuh DPRD Pasaman Barat untuk Laksanakan Hak Angket

Jika uang negara dicuri pejabat. Maka rakyat mesti bangkit untuk menyikat. Agar para koruptor itu jera dan kualat. Sehingga uang...

Populer Minggu ini

Popular Pos Tahun Ini