Warga dan para tokoh nagari koto sawah mintak bupati pasbar tindak tegas tronton perusak jalan
Ujung Gading, kawalbangsa.com ---
Untuk bisa hidup tenang dan agar dapat menikmati akses jalan yang layak, maka sudah lebih tiga bulan warga dan para tokoh koto sawah berjuang dengan penuh dinamika dan rintangan hebat, namun truk- truk besar milik peron tersebut tetap saja bebas leluasa lalu lalang untuk merusak jalan di nagari Koto Sawah, Ujung gading, Pasbar, Sumbar.
" Seakan-akan hukum tidak ada di kabupaten ini. " Kata warga.
Beberapa tokoh mendatangi kawalbangsa. Com memintak untuk dinaikkan berita tersebut sebagai kontrol sosial pada Senin (22/07/24).
Kekecewaan warga koto sawah akhirnya mereka surati bupati Pasbar pada tanggal 22 juli 2024. Diantar langsung ke kantor bupati di Simpang Empat Pasaman Barat oleh bapak Imam, eko dan rombongan.
" Pokoknya, jika rakyat berhadapan dengan pengusaha kaya, maka rakyat selalu akan dikalahkan. Sungguh sebuah kezaliman nyata. Terkutuklah wahai kalian para penguasa yang jahat. Kami akan mengetuk pintu langit. Semoga kalian diturunkan tuhan dengan caranya." Teriak seorang warga yang mengaku sesak bernapas jika tronton besar- besar itu lewat di jalanan tipe C di koto sawah.
" Kami Kecewa dengan lambannya penanganan di tingkat nagari dan camat serta dprd pasbar, maka akhirnya warga dan tokoh- tokoh koto sawah mencoba mengetuk hati bapak Hamsuardi selaku bupati pasbar. Agar beliau segera turun tangan untuk menertibkan segala sengkarut terkait peron dan tronton di koto sawah. Termasuk menindak para oknum- oknum yang diduga menjadi dekingannya. Jangan lupa bahwa peron-peron itu diduga tidak punya legalitas yang cukup. Jadi ini diduga ilegal. Ini hanya kepentingan perut orang kaya." Kata tokoh inisial E.
"Jika tidak juga digubris oleh bupati, maka tentu ada jalan lain yang disiapkan oleh aturan yang ada. Termasuk untuk demontrasi ribuan warga. " Ucap bapak imam.
Untuk diketahui bahwa warga merasa sangat tersakiti dengan memburuknya kondisi jalan dari hari ke hari akibat tronton peron-peron tersebut.
Ditambah lagi akibat kepulan debu yang beterbangan pekat telah membuat penjual makanan di pingir jalan terus merugi.
" Dan yang paling miris ialah mulai dikhawatirkannya polusi udara di musim panas ini akan potensial berdampak pada kesehatan paru-paru dan pernapasan warga." Terang warga koto sawah bapak Ucen. []
By, HT
0 comments:
Post a Comment