Diduga berani remehkan polisi lantas polres pasbar, dua truk tronton kembali ditilang di nagari koto sawah, ujung gading. Terima kasih yang tinggi kepada polres Pasbar. Polisi tegas pasti akan buat suasana masyarakat penuh rasa aman, damai, dan tentram kertaraharja.
Ujung gading, kawalbangsa. Com---
Dua unit truk tronton punya usaha peron yang diduga sombong, milik oknum AP d koto sawah, kembali ditilang polisi karena masih berani lewati jalan sayur tipe 3 C, ruas jalan dari simpang sayur ke arah koto sawah sampai ke kampung Suka Ramai, ujung gading, pasbar, sumbar, pada kamis dini hari, sekira pukul lima (22/8).
Diduga karena merasa sudah aman aman saja sebab ada oknum pejabat yang menjaminnya akan mulus, maka dengan jaminan palsu tersebut truk sial itu nekat untuk coba-coba dan lagi- lagi tronton itu ingin buktikan kebal hukum sehingga berani mencuri waktu untuk lewat pada dini hari bagai pencuri.
Namun dengan tanpa terdeteksi, senyap, cepat dan sigap, pihak lantas mengamankannya di simpang sayur. Malang bagi sang tronton. Kini unit itu berada di mabes polres pasbar.
Info yang yang didapat awak media, bahwa oknum pemilik truk tersebut sempat bersandiwara menangis menghiba. Namun polisi jujur itu tidak tergoda sedikitpun. Memang masih banyak polisi profesional dan kebal sogok serta polisi teladan.
Sebelumnya, sekitar dua minggu kemaren sudah diamankan juga satu unit tronton warna oren milik oknum yang sama. Sekarang sudah dilepas kabarnya dari mabes polres pasbar entah kenapa ? Media kawalbangsa. Com masih sedang menelusurinya.
" Sukur masih banyak polisi yang tegas pak. Kami akan selalu ikut mendukung polisi menangkapi truk- truk muatan 40 an ton ini. Ayo siapa lagi yang sok - sok itu." Kata pak Turen , warga koto sawah.
" Tega sekali mereka. Sudah dilarang masih saja berani lewat. Kemana otak mereka. Apa tidak ada memikirkan warga sini. Dasar egois mental kapitalis. " Ucap Rika tokoh setempat.
Senada dengan itu tokoh ujung gading bapak Imam sibarani mendukung setiap tindakan hukum yang dilakukan polisi bersama bantuan informasi dari warga.
" Sayangnya yang ditilang cuma di koto sawah saja. Kenapa yang di titik- titik ruas jalan lain dibiarkan saja ? Seperti di nagari brastagi, di bulu laga, di parit, dan titik lainnya. Lewatnya pukul empat malam itu. Kenapa pilih bulu ? Apa mungkin ada setoran kepada oknum APH seperti isu yang tersebar. " Terang beliau.
Dua orang sosok dari 200 tokoh yang tergabung dalam 'Harimau pasaman barat.' pejuang dengan skill dewa mental baja.
" Demi warga, demi jalan agar tidak rusak, dan demi hidup sehat, kita akan terus mengawal batas tonase muatan yang 8 ton itu. Saya sudah diancam mau ditinju. Tapi kami yakin polisi akan menangkap para pihak peron jika satu dari kami ada yang dianiaya." Lanjut pak imam serius.
Sampai berita ini diturunkan masih banyak tronton yang lewat di ujung gading pada pukul 3-5 wib pada dini hari.
" Pasti polisi lantas terkait sangat tahu. Masa tidak tahu. Mustahil itu. Tolong ditertibkan juga titik- titik yang ada plang 8 ton itu di kota ini. Pak kapolda dan pak kapolres tolong perintahkan anggotanya untuk menertibkan tronton 40 an ton ini di ujung gading. Warga sudah sangat resah. Jalan-jalan jadi hancur." Harap bapak ripin pada jajaran APH. []
By, Bakri
0 comments:
Post a Comment