Nama baik kamus pusat lebih didahulukan daripada karir pribadi oknum sekjennya
Medan, kawalbangsa. Com ----
Menyusul dicopotnya dekat FUAD IAIN langsa Aceh oleh bapak rektor prof. Dr. Ismail Fahmi arrauf Nasution, MA, akibat dugaan korupsi pada penetapan anggaran tidak berdasar data dan fakta, termasuk untuk ORMAWA, dalam pengelolaan keuangan, yang diduga dilakukan bapak Mawardi, maka ribuan anggota kamus nasional yang tersebar di seluruh Indonesia mintak agar bapak Mawardi selaku sekjen KAMUS untuk mundur dari jabatannya, demi menjaga nama baik organisasi alumni Mustafawiyah Purba Baru, Madina, Sumut. Karena citra positif kamus telah terbangun sangat baik selama puluhan tahun sejak berdirinya.
Pencopotan dekan Fuad ini dilakukan pasca demontrasi besar mahasiswa pada 14 Oktober 2024 kemaren. Namun dalam sebuah media online bapak Dekan mengklaim pencopotan dirinya hanya sebuah akibat dari kepanikan rektor belaka.
Kekecewaan dan desakan mundur ini datang dari berbagai pihak anggota dan sesepuh KAMUS Nasional. Diantaranya mereka datang kepada awak media kawalbangsa.com pada kamis (24/10/2024). Mereka mengaku tahu in formasi tentang dugaan kasus memalukan ini setelah viralnya berita terkait diberbagai media online.
" Sekjen kamus bapak Mawardi mesti mundur. Karena diduga sudah mencoreng nama baik kamus. Jika jabatan di sebuah lembaga akademik saja telah diduga disalahgunakannya, maka apalagi jabatan sekjen di sebuah Ormas. Sudahlah mundur saja pak mawardi. Kami tidak percaya lagi dengan integritas bapak sebagai sekjen kamus tercinta ini. " Kata pengurus kamus periode 2000 an yang enggan disebut namanya.
" Kepada ketua kamus bapak Hasbi Simanjuntak agar segera mengadakan rapat untuk pencopotan sekjen bapak mawardi ini. Kasus viral ini merupakan pertaruhan nama baik kamus pak Hasbi. Jangan sampai kasus dugaan skandal anggaran ini menjadi bumerang kepada bapak habis simanjuntak. " Ucap bapak inisial FT.
Seperti diketahui melalui pemberitaan beberapa media online bahwa bapak mawardi membantah tuduhan tersebut dan berencana melakukan langkah hukum ke PTUN. Dan ancaman itu dipersilahkan saja oleh rektor bapak Prof. Arrauf dengan enteng.
" Dugaannya sudah kuat. Tidak akan berani bapak rektor mencopot dekan Fuad ini jika tidak berdasar bukti- bukti yang kuat. " Terang bapak Asri.
Sampai berita ini dimuat belum ada konfirmasi dari pihak kamus pusat. []
By, Bakri
0 comments:
Post a Comment