Ribuan santri dan Ulama tumpah ruah meriahkan lomba antar 35 ponpes se pasbar untuk menyambut hari santri nasional pada tanggal 22 Oktober 2024 mendatang.
Hari santri nasional ditetapkan berdasarkan keppres nomor 22 tahun 2015. Penetapan ini telah menjadi tonggak sejarah kalau bangsa ini benar-benar dilahirkan dan dirawat oleh ulama dan para santri.
Maka jika bisa, santri itu wajib masuk ke semua lini dan espek strategis yang ada di negara Indonesia. Agar bangsa besar ini tidak lagi dirampas oleh pihak New kolonialisme, serta tidak juga dijarah oleh musuh bersama kita yaitu asing dan asong. Tapi miris, terkadang nasib santri dan ulama hanya dijadikan bagai pendorong mobil mogok saja.
Padahal, santri dan ulama sangat diperlukan untuk mengisi ruang- ruang vital pada ranah eksekutif, legislatif dan yudikatif. Kemudian juga santri itu mesti hadir sebagai kelompok teknokrat dan terdistribusi luas pada wilayah multi profesi lainnya, termasuk jadi pengusaha seperti nabi.
Pasbar, kawal bangsa. Com----
Julukan kabupaten pasaman barat, Sumatera barat, sebagai kota santri memang sangat layak. Hal itu bisa beralasan kuat. Pertama, jumlah ponpes terbanyak di propinsi sumbar adalah di kabupaten pasaman barat yaitu 35 ponpes. Kedua, jumlan santri yang sekolah ke timur Tengah terbanyak di sumbar adalah dari pasbar seperti kata buya Suprinas dari kemenag. Ketiga, terlihat dari fenomena sangat meriahnya acara- acara antar pesantren dengan berbagai lomba yang diadakan dalam rangka memeriahkan harlah santri nasional tanggal 22 Oktober 2024 mendatang.
Acara ini diadakan terpusat di ponpes Subulus salam simpang empat pasbar, sumbar, pada selasa- rabu(15/10). Perhelatan besar ini diangkat oleh FKPP yang diketuai oleh Buya Busmel, MA.
Sebanyak 35 ponpes di pasbar kirimkan utusannya untuk ikuti lomba- lomba yang diadakan panitia. Mulai dari MQK, Syarhil, futsal, badminton, dan lomba lainnya.
Hadir pada acara ini ratusan guru ponpes dan puluhan pimpinan ponpes se pasbar. Termasuk perwakilan dari pemda dan kemenag pasbar.
Beberapa tokoh ulama pasbar memberikan dukungan dan komentarnya. MUI Pasbar secara penuh dukung 'musabaqoh haflah akbar ma'had' ini. Meskipun MUI pasbar tidak pernah dapat anggaran dari pemda pasbar dimasa periode sekarang. Alias nol persen dan hanya janji palsu atau PHP. Namun MUI pasbar tetap berkiprah untuk Ummat dan bangsa.
" Julukan pasbar sebagai kota santri memang pas dan cocok. Lihat ini ribuan santri datang serta guru gurunya. Saya senang sekali. " Kata buya Nasrial selaku tuan rumah sekaligus juga pimpinan ponpes Subulus salam.
" Saya terharu dan bangga. Timbul semangat juang saya seperti muda kembali dengan melihat kemeriahan acara ini. " Ucap buya sarmin dari muara kiawai.
" Kita pemilik bangsa ini. Jasa santri dan ulama nomor satu dalam kemerdekaan kita. Maka hari santri merupakan bukti nyata pengakuan negara kepada jasa ulama dan kaum muslimin kepada NKRI. " Lanjut buya busmel, MA selaku ketua panitia lomba.
"Tanpa ulama dan santri negara ini tidak akan merdeka. Ingat itu. Tapi jangan kita jumawa. " Jelas Dr. Sirril yamani.
" Kebersamaan seperti ini perlu diadakan sesering mungkin. Karena dapat menjadi ajang koordinasi untuk membicarakan ihwal rakyat dan Ummat. " Kata buya khorunnasri dari ponpes darul hadis kinali.
" Jika kompak bersatu, akan bisa kita wujudkan cita cita pendiri negara ini seperti visi besar dari kiyai Hasyim Asyari dan KH. Ahmad Dahlan. " Tutur buya Alizar.
" Banyak pihak yang remehkan santri. Padahal mereka itu buta sejarah. Ahistoris itu. " Kata buya Amri, S.Pd.I.
" Santri itu ya pejuang. Petarung kebenaran. " Kata buya Abdul Wahid, MA.
"No santri. No Nation. Itu fakta." Tegas buya Musyardin, MA.
" Kita optimis kaum santri menjadi tiang utama kedaulatan bangsa kedepannya. Jiwa nasionalis plus religius tambah wawasan dunia serta skill life mereka miliki. " Dawuh buya Farhan Yasir, Lc.
" Santri itu harapan emas Indonesia dimasa mendatang. " Lanjut Mustafa, pimpinan ponpes al barkah silaping.
" Apalagi yang mereka ragukan tentang santri? Mereka hanya bisa bisanya korupsi diatas tetes darah para ulama dan santri dahulu dalam merebut kemerdekaan negara ini. " Ucap buya Antoni makki geram.
" Santri mesti berkuasa dan berdaulat di negara sendiri. Jangan disetir oleh orang yang tidak paham agama. Jangan jadi budak di rumah kita sendiri. " Terang buya Bulkaini.
" Saya optimis kaum santri akan bisa jayakan bangsa ini. " Tambah guru M. Idris dari ponpes pinagar.
" Jika bangsa ini ingin maju zahir batin, maka harus memakai santri dalam subjek pebangunan. Tentu santri yang punya kompetensi dibidangnya sesuai kebutuhannya. Misalnya santri yang juga ekonom. Santri yang ahli politik. Santri yang teknokrat. Dan sebagainya. " Ucap Dr. Surya Hakika, MA.
" Saatnya santri untuk menjadi aktor utama. Bukan cuma jadi penggembira dan mencukupkan diri jadi peran pebantu. Apalagi sekedar jadi tim sukses semata. Santri itu sesungguhnya bisa jadi elang. Kenapa kok malah terkadang hanya rela menjadi burung pipit ? Ketika anda bisa jadi singa. Kenapa kok anda nyaman jadi seekor kambing. Hai santri santri dan ulama bangkitlah bagai badai dan topan. Bicaralah bak petir dan halilintar. Tegakkan agama Alloh di jagat semesta." Ucap Dr. Zawil Huda, SH, MA. []
By, Arul
0 comments:
Post a Comment