Monday, November 4, 2024

Puisi Ayah untuk anaknya


Ayah anak

Oleh : Zawil Huda


Semenjak kamu lahir anakku
Kegembiraan memenuhi rumah ini
Aku jadi ayah
Sempurna rasanya hidupku
Saat pertama Kau panggil aku ayah
Maka itu kata terindah yg pernah kudengar

Anakku, 
Dalam asuhan sayangku
Kau bermula dari bayi
Terus tumbuh jadi anak anak
Kemudian kau menjelma remaja
Lalu engkau kini jadi dewasa nak

Agar engkau tahu nak
Pada tiap tahapan itu
Aku seperti melihat keajaiban sorga

Di sepanjang hidupmu 
kami terus menerus berada pada dua keadaan;
Kadang Harap dan kadang cemas 
akan tiap keadaanmu

Sebenarnya anakku
Seekor lalat pun tidak kali izinkan hinggap dibadanmu

 Anakku, 
Tubuhmu terlihat seolah bagian dariku
Ya, karena engkau adalah darahku
Dan karena engkau adalah dagingku

Bahkan senyum dan pandangan matamu
Mirip aku, mirip aku

anakku..... Permata jiwaku.... 

Bahkan sifatmu dan cara jalanmu
 mirip aku
 gelora jiwamu juga
Seperti aku.... 

Anakku, 
Sekarang semua makin berubah
Kami memang merasa makin bahagia
Tapi di kedalaman hati ini
ada menyusup banyak rasa cemas, anakku 

Kini, nak sayang.. 
Kamu bertambah muda
Namun, Kami justru makin menua nak
Kamu kini bertabah kuat
Sedangkan Kami mulai lemah

Anakku sayang, 
Kamu sekarang terlihat tinggi dan tegap
Sedangkan kami mulai layu dan membungkuk
Pelan pelan, perlahan... 

Tahun demi tahun
Rasa takut itu begitu sering datang menghampiri nak

Anakku permata hatiku, 

Saat kau lulus sekolah nanti
Apakah kami masih bisa ikut melihatmu ? 

Nak, 
Ketika engkau menikah nanti
Apakah kami masih mampu untuk ikut mendampingimu ? 

Jika engkau kelak memiliki anak
Masihkah kami punya waktu untuk menggendongnya ? 
Semoga saja

Nak, 
Kami sangat ingin bermain bercanda dengan cucu kami
Yaitu anak- anakmu yg  akan meneruskan keturunan kita
Keluarga kita, anakku

Nak, 
Dalam sujud - sujud kami
Di ketika diam menyepi
Bibir ini terus saja berdoa khusyuk untuk mu

Bahkan, sering kami lupa mendoakan untuk kami sendiri
Karena kami  disibukkan melantunkan doa- doa terbaik buat hidupmu

Nak, 
Jika kami sudah tua, 
Pada masa renta diujung usia kami
Nanti... 
Datanglah nak
Kunjungi kami... 
berikan kami waktumu nak
Seperti kami berikan waktu kepadamu hari ini

Jika nanti 
kami berjalan tertatih- tatih,  anakku, 
Datanglah segera,
 peganglah tangan kami nak
Agar kami tidak jatuh terhempas ke bumi 

Anakku... 
Jika tangan kami nanti sudah gemetar
Maukah engkau menyuapi kami
 dengan butiran nasi dari hasil cucuran keringatmu ? 

Anakku... 
Jika kami kelak menghadap Tuhan
Jadilah engkau imam solatnya
Serahkan kami kepada dia yg maha pencipta

Bila kami sudah berada dibawah pusara
Datanglah ziarah tiap hari jumat nak
Agar kami tetap bisa mendengar suaramu
Di alam sana

 Anakku, 
Pada waktunya jika kami telah keriput dan renta
Adakah engkau punya masa luang untuk sekedar duduk- duduk bercerita dengan kami ? 

Anakku, 
Engkaulah duniaku
Engkaulah hartaku yg paling berharga

Jalanilah hidupmu penuh makna
Berteriak lah... Anakku
Bekerjalah... 
Agar dunia ini merasa beruntung
Bahwa engkau pernah hidup diatas buminya. []

Ujung gading, senin pagi, 04 nov 2024




Share:

0 comments:

Post a Comment

Post Terbaru

Jalan Rusak Parah, Dishub Pasbar diam, warga Nagari Jawa Brastagi Menderita, Plang 8 ton Hanya abal - abal

Pak kapolres pasaman barat, tolong bapak tangkapi truk- truk  muatan 40 ton yang rusak jalan kami di ujung gading. Apa bapak tak...

Populer Minggu ini

Popular Pos Tahun Ini