Koruptor Melawan Hak Angket DPRD Kabupaten Pasaman Barat
Oleh : Sajid Ali Ibrohim
Opini, kawalbangsa.com----
Orang jahat selalu benci kepada aksi gerakan untuk membongkar kejahatan. Iblis benci para nabi. Dajjal akan membemci imam mahdi.
Ini adalah realitas plot dramaturgi dunia yang sudah lama dipentaskan di panggung sejarah alam raya. Firaun akan terus memusuhi musa.
Lalu dimanakah sosok tipikal musa-musa akhir zaman itu di pasaman barat..??
Sangat menarik diikuti, bahwa pada waktu sebulan tetakhir ini, kencang bertiup tentang isu hak angket di pasaman barat. Topik ini menjadi hot berita di medsos dan di tingkat kedai kopi. Hal ini menandakan kecerdasan warga sudah jauh meningkat.
Namun jangan lupa, bahwa hak angket itu bisa saja menjadi alat untuk saling menyandera antar dewan dengan pemda. Semoga tidak itu yang akan terjadi. Kita berbaik sangka dahulu.
Namun sangat mengejutkan bahwa santer beredar isu yang juga parah. Yaitu adanya beberapa oknum OPD yang kasak kusuk untuk menelpon dan menemui oknum oknum dewan agar menggagalkan hak angket tersebut. Benarkah isu miring ini ?
Kalau melihat ketakutan para koruptor akan terbongkarnya modus dan angka jumlah korupsi mereka, maka isu lobi lobi dan gertak gertak ini kuat dugaan benar terjadi.
Tentu tidak akan ada pencuri yang mengaku. Artinya baik yang melobi dan yang dilobi tidak akan mau berterus terang. Pasti mereka yang terlibat akan menyangkalnya habis habisan.
Pada tahap ini sangat dibutuhkan dorongan publik kepada DPRD kabupaten Pasaman Barat agar serius dan terus maju melaksanakan tahapan hak angket ini sampai ke tahap hasil angket dan tahap rekomendasi.
Setelah fase rekomendasi itu, nanti akan rebutan kelompok masyarakat atau lsm lsm yang akan menjadi pelapor asfek dugaan tindak pidana korupsinya ke ranah hukum. Saya lihat akan banyak yang maju nanti.
Kemudian, jika dewan dewan ini nanti melempem dan hak angket itu batal, maka kepercayaan masyarakat terhadap dprd makin menyusut.
Intinya dewan-dewan itu nanti bisa saja dianggap hanya omong kosong. Atau hanya sedang membuat sebuah pagelaran perang icak icak hanya untuk apa yang disebut sebagai sebuah 'aksi untuk reposisi mencari kesetimbangan politik.'
Tujuannya untuk menyandera eksekutif agar kue anggaran itu dibagi bersama antara dewan legislatif dan pemda. Pihak Yudikatif akan mencari celah untuk membuat kejahatannya tersebut jadi legal. Lihat kasus harvei mois yang divonis ringan yang membuat kita sangat ragu dengan keseriusan mereka oknum yudikatif itu sebagai hakim.
Negara bisa hancur jika trias politika itu berkolaborasi dalam kejahatan.
Tujuan awal dipisahnya kekuasaan itu oleh montesqiu agar terwujud saling mengawasi. Tapi sering terjadi tiga lembaga itu malah saling join untuk berbagi. Kacau dan hancur jika demikian.
Waduh. Celaka dua belas ini jika terjadi hak angket hanya untuk menyandera agar berbagi lebih rata. Hahaha. Semoga tidak demikian.
Saya pikir, DPRD kabupaten Pasaman Barat tidak akan takut dengan gertakan dan bujukan pihak eksekutif. Jika ada. Semoga.
Tapi yang ideal, pengawasan itu mesti dilakukan bersama semua elemen masyarakat. Dikeroyok bersama, dalam arti pengawasan melalui akses data informasi tentang semua keuangan Pemda. Gunakan jalur komisi informasi untuk mendapat dokumen keuangan pemda.namun kalau dord pasti mudah mendapatkan semua dokumen yang diperlukan.
APBD pemda pasbar yang mencapai angka dua trilyun itu tidak sedikit. Para oknum tikus- tikus berdasi di pemda x itu diduga sangat bernafsu untuk mencurinya. Istilah nya ngiler dia. Tapi Tikus- tikus itu sangat takut kepada ular dan kucing yang lincah.
Nah, siapakah kucing kucing garang yang ahli menangkap tikus di pasaman barat..??
Bagaimana pun uang negara wajib dijaga dan diselamatkan. Satu kata Lawan koruptor di pasbar. []
0 comments:
Post a Comment