Puisi oleh : Zawil Huda
Teriakan sakti sang pejuang negeri
Kholid
Nama yang sakti
Mirip sahabat nabi
Sangat pemberani
Kholid,
Urat takutnya sudah putus
Meskipun dia
Hanya seorang nelayan
Miskin dan terpinggirkan
Dia korban yang ditindas
Oleh dua setan durjana
pada rupa penguasa dan pengusaha
Disana...
Pada proyek raksasa
Bernama PSN pik dua
Tahukah Anda apa itu PSN ?
Proyek strategis naga
Proyek strategis new imperialisme
Penjajahan dengan biaya dari uang negara
Jika ingin paham,
Sangat sederhana
Anda membayar orang kaya
untuk menindas rakyatmu
Kebodohan apalagi yang kau dustakan ?
Penipuan apalagi yang akan kalian pertontonkan ?
Kholid,
Walau hanya seorang rakyat jelata
Tapi dia telah berteriak membahana
Ketika ratusan juta mulut bangsa ini
justru bungkam dan erdiam
Laut, tanah dan udara kami telah kalian pagar
Kedaulatan bangsa ini sudah ternoda
Hancur lebur
Oleh kesarakahan dan kerakusan
Insan insan penghisap negara
Tapi untung saja
Khalid telah maju melawan
Ketika pejabat dan aparat dalam keraguan
Bravo padanu pak Kholid,
Engkau kami angkat menjadi pahlawan nelayan di abad ini
Bukan,
Dia bukan cuma pahlawan bagi kaum nelayan
Tapi dia pahlawan sejati
dari rakyat yang berjumlah deretan angka
270 juta jiwa
Rakyat bangsa ini sungguh banyak
Menurut statistik populasi
Namun hanya bagai buih dilautan
Warga Tanpa daya,
Tanpa modal usaha,
Tanpa perlindungan dari negara,
Rakyat asli pribumi kini
Bagaikan nasib sianak yatim piatu:
Tersingkir
Tertindas
Ditipu
diadu domba
dimiskinkan
Dibuat sakit
Dibonsai
Dibuat bodoh
dan dilemahkan
Namun untung saja
Masih ada
Kholid sang pemberani itu,
Maju berteriak menjadi jubir warga
Mengalahkan jubir istana
Dialah negarawan yang sejati
Lebih hebat dari dewan dewan di republik ini
Dia sosok pejuang yang masih bersuara
ditengah hamparan derita warga bangsa
yang dimiskinkan oleh kebijakan pemimpinnya
Masih adakah kholid yang lain di kotamu ?
adakah sipetir lisan Said Didu di daerahmu ?
kholid dan said didu,
Kalian berdua adalah wakil kami
Ucapkan terus kata kata suci dari nurani
Yang tidak mampu terucap di lidah pribumi
Teriakan lantang kalian itu,
Kini telah jadi topan dan badai
menjadi petir dan guntur
Membangunkan macan yang tertidur
Badai itu mulai datang menjelma
menghancurkan tirani kolonialisme
Yang sudah sejak lama ditimbun
Oleh pengusaha raksasa dan penguasa durjana
Setan iblis,
Pengkhianat dan penjilat
Kacung kapitalis licik
Oknum pejabat laknat
Telah bersatu hancurkan negara Indonesia
Raya....
Tidak...!!!
Rakyat tidak boleh menyerah
Hanya satu kata
Lawan semua musuh bangsa..!!
Sungguh mereka pengkhianat bangsa
telan berani menjual alam dan tanah negara ini
ketika rakyat tidur dalam himpitan pajak
disaat rakyat menjerit
karena beratnya beban hidup
Kami Lapor...
Kepadamu pak presiden Prabowo...
Juga kepadamu...
Bapak bung karno dan bung hatta...
Lihatlah,
Negeramu sudah dijual dan tergadai.[]
Ujung gading, Pasaman Barat, Padang, 26 Januari 2025.
Post a Comment